Kamis, 25 April 2013

In Memoriam Alm Ust jefri Al Buchori




BIOGRAFI USTAD JEFRY, MANTAN PECANDU YANG TOBAT DAN KINI MENJADI USTAD YANG TERKENAL

Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah. Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan.

Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa laluku sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca. Insya Allah, ada gunanya.

Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat. Sekadar bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan.

Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji, wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat.

Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.

Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama. Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.

BERKEPRIBADIAN GANDA

Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.

Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.

Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.

Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.

Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren.

Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal.

KENAL DUNIA MALAM

Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.

Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda. Malah makin parah.

Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.

Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.

Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA.

MAIN SINETRON

Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting. Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar.

Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.

Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting secara otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku sudah mendapat peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.

Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.

Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini. Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.

Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak punya orang tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata.

Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.

Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.

***

“DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH”

Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry. Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang kelam.

Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku tak peduli meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku paham, di balik etidaksetujuannya, sebetulnya orang menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.

Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.

Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba. Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya.

Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung.

KECANDUAN KIAN PARAH

Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini.

Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut. Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup. Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.

Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.

Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan. Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita.

Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat.

Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang. Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan.

NAMA DICORET

Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka pada apa pun. Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku.

Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.

Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain. Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk playboy.

Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.

Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku.

DIAJAK UMI UMRAH

Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri. Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.

Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek. Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah.

Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-pelan, keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa. Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.

Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus meminta ampunan pada Allah.

Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok. Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.

Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku merapatkan badan pada dindingnya.

Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain, aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa.

*****

BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP

Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena
kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.

Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa. Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.

Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry. Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku. Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.

CUEK SAAT PACARAN

(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.

Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.

Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja selama nonton.

Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.

Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media. Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus dari pacarnya, kami kembali bersatu.)

JUALAN KUE

Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku.

Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering, dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya.

Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang.

Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut.

Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu. Lalu kami titipkan ke toko kue.

Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah. Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran.

MAKAN SEPIRING BERDUA

(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa. Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi.

Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua, karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.

Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku. Beruntung, Umi sangat sayang padaku.

Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)

HIDUP DI JALAN ALLAH

Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama. Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000. Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua. Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura.

Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.

Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.

Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve. Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja. Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk mendapatkan dakwah.

Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami makin lengkap rasanya.

Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik. Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup. Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.

Minggu, 21 April 2013

me "pustakawan"



Memang awalnya tidak terpikirkan didalam benak gw untuk kuliah di jurusan perpustakaan ini bahkan niat buat kuliah di jogja juga gx kepikiran dibenak gw, gw awalnya pengen kuliah dibandung ambil jurusan yang berhubungan dengan seni seperti music,tari,darama, fotography dan sebagainya yang sesuai dengan hobi gw, tetapi melihat kurang sehatnya pergaulan disana yang menurut gw gak baik buat gw sendiri ahirnya gw mutusin mencoba buat kuliah di jogja,menurut gw disini aman (kota pelajar katanya )  tetapi sebelum gw mutusin buat kuliah dijogja gw mikir lagi untuk ambil jurusan yang pengen gw ambil dibandung dulu, setelah pikir-pikir lagi gw ga jadi ambil jurusan diatas, alasannya sih klasik banget yaitu  kurang menjanjikan karena profesi diatas uda banyak banget men. Untuk itu gue kembali galau buat milih jurusan karena waktu itu gw pengen kuliah yang ga ribet gw pengen kuliah yang santai-santai aja ngejalaninnya jurusan yang ribet menurut gw *(ya seperti ada matematika dan hitung-hitungan lainya karena paling males berhubungan dengan angka-angka seperti itu) , untuk itulah gw milih jurusan-jurusan seni diatas. Dan setelah gw mikir-mikir lagi kuliah yang ga ribet (menurut gw) dan prospek ditempat gw sangat menjanjikan ya ahirnya gw milih jurusan Ilmu Perpusatakaan dan Informasi.
            Kehidupan setelah gw masuk dan keterima di jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN suanan kalijaga Yogyakarta 2011. Setelah masuk jurusan ini kehidupan gw berubah men, sedikit demi sedikit seiring dengan ilmu yang gw dapetin disini merubah cara dan pola pikir gw tentang mensikapi suatu permasalahan tentang apapun karena kenapa gw bilang permasalahan apapun karena gw kuliah dijurusan IPI yaitu perpustakaan sebagai gudang ilmu yang bersifat menckup semua ilmu yang tersedia didunia, inilah salah satu nilai plus dari jurusan ini. Rupanya setelah gw bisa berpikir jernih gw baru tau bahwa profesi apapun didunia ini tidak ada yang mudah semua memiliki tingkat dan tahap kesulitan masing-masing. Sama halnya dengan jurusan ipi tidak ada yang mudah disini, kuliah dijurusan ini sama pentingnya dengan jurusan lain.
            Kategori sukses menurut gw adalah berhasil masuk jurusan IPI aja itu uda sukses menurut gw dan kategori sukses adalah ketika gw dan temen-temen gw berhasil mengolah perpustakaan sekolah yang meminta kepada mahasiswa-mahasiswa IPI untuk mengolah perpustakaan mereka ternyata itu lumayan sulit karena mengolah perpustakaan yang *mentah yang belom dikasi kode barcode itu membutuhkan ketelitian yang sangat serius dan juga menggolongkan dari satu buku ke buku lainnya itu juga tidak sembarangan, maka adri itulah gw ngomong kalo IPI itu tidak bisa dipandang sebelah mata dan gw anggap dengan bisanya gw melakukan tugas itu bisa dibilang juga bahwa gw uda sukses menjalankannya J karena ga semua orang bisa melakukannya ..
Sekian deh cerita sukses gw dalam menentukan pilihan dan menjalankan apa yang sudah gw pilih   thank you because have read my blog :)

Sabtu, 13 April 2013

malioboro, pro-kontra relokasi

KATA PENGANTAR
Kontroversi tentang relokasai pedagang kaki lima kawasan Malioboro memang banyak mengundang berbagai tanggapan. Masing-masing tanggapan juga mempunya posisi yang kuat.
Relokasi para pedagang kaki lima Malioboro menjadi krontroversi diantara berbagai pihak. Ada pikak yang mendukung relokasi atau pro relokasi, ada juga pihak yang menolak relokasi atau kontra relokasi. Kedua pihak tersebut memang mempunyai kedudukan yang kuat, dan masing-masing mempunyai dasar yang tidak dapat terbantahkan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana alasan tersebut tidak dapat terbatahkan. Dan makalah iniakan menjelaskan alasan-alasandara kedua arguman tersebut. Nilai positif dan negatif dari kontroversi yang juga menjadi persoalan dalam kontroversi relokasi tersebut juga akan diulas.
Harapan dari pembuatan makalah ini adalah menjadikan maeyarakat tahu dan peduli akan kawasan Malioboro, dan tidak hanya berat sebelah dalam menentukan alasan atau argumen baik yang mendukung ataupun menolak relokasi ini. Dan kepedulian masyarakat Jogjakarta sendiri itulah yang akan membuat kawasan Malioboro menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jogjakarta, Desember 2006
Penulis
PENDAHULUAN
“Jangan meninggalkan Jogja sebelum menginjakkan kaki di Malioboro’’. Sebuah pesan singkat yang sering terlontar untuk mereka ketika akan berwisata ke Jogja. Bahkan tak ayal lagi titik kota ini mampu mempertemukan semua orang dari segala penjuru.
Malioboro hanyalah sebuah nama jalan yang posisinya seakan menjadi sumbu antara keraton Ngayogyakarto Hadiningrat dengan gunung Merapi di sebelah utara. Namun Malioboro dapat mempertemukan semua orang dari segala lapisan sosial, dan kelas ekonomi.
Semua diperlakukan sama dengan sapaan yang ramah, khas Jogja. Ribuan pedagang kakilima berjajar teratur di sepajang koridor pertokoan. Menjajakan aneka dagangan mulai dari busana, aksesoris hingga pernak-pernik khas Jogja dan interior. Meski tergolong kelompok usaha mikro, namun merekalah yang membuat urat nadi Malioboro berdenyut.
Yang membuat istimewa dari kawasan Malioboro dengan kawasan lain yang sejenis dengan Malioboro memang banyak. Malioboro adalah kawasan yang memiliki deretan pertokoan-pertokoan dan vendor terpanjang di dunia. Dan memiliki deretan pedagang kaki lima terpanjang di dunia. Kawasan ini juga merupakan kawasan yang paling pesat pertumbuhan ekonominya, sehingga kawasan ini sudah menjadi tumpuan hidup bagi sebagian warga kota Jogjakarta. Selain itu dari segi historiografi kawasan ini banyak mengandung sejarah perekonomian warga Jogjakarta.
Namun dari segala kemasyuran Malioboro, terdapat satu cermin lain yang menggambarkan nama Malioboro menjadi kurang diterima oleh masyarakat Jogja. Sebagai titik temu dari segala pejuru, tentu muncul juga sisi negatif yang diberikan oleh Malioboro. Premanisme, kriminalisme, dan masalah terbesar yaitu masalah kebersihan lingkungan kota. Jogja. Masalah-masalah seperti inilah yang sudah sering didengar bahkan dirasakan oleh pengunjung Malioboro, khususnya penduduk Jogja sebagai tuan rumah.
Kebersihan kawasan ini selalu menjadi topik yang sering diperhatikan oleh para pejabat kota khususnya di dalam dinas kebersihan dan penataan kota. Hal ini menjadi penting mengingat Jogjakarta adalah kota pariwisata. Selain itu citra kota Jogjakarta yaitu “Jogja Berhati Nyaman” dimana filosofi bersih dan nyaman digunakan dalam kalimat tersebut.
Masalah kebersihan lingkungan fisik kawasan tersebut selalu dihubungkan dengan keberadaan para pedagang kaki lima. Beberapa masyarakat ataupun wisatawan Malioboro menyatakan bahwa para pedagang kaki lima itulah yang menjadikan kawasan Malioboro menjadi lingkungan kumuh dan merusak citra kota Jogjakarta sebagai kota pariwisata.
Banyak usulan baik dari para wisatawan dan dinas pemerintahan setempat yang berinisiatif agar para pedagang kaki lima dapat direlokasi dan ditata dengan rapi. Mereka mengiginkan kawasan Malioboro ini mejadi bersih dan nyaman untuk dikunjungi sehingga banyak wiatawan yang berkunjung ke Malioboro. Akhirnya bayak pihak yang dapat diuntungkan dengan relokasi ini dan perekonomian kota Jogjakarta akan meningkat karena Malioboro.
Akan tetapi ada juga sebagian pihak yang tidak setuju dengan relokasi para pedagang kaki lima di kawasan Maliobora ini. Kebanyakan dari mereka adalah para pedagang kaki lima itu sendiri yang merasa akan dirugikan dengan relokasi tersebut. Lainnya adalah para tokoh masyarakat yang menyatakan peduli dengan karakter asli Malioboro, mereka menganggap degan direlokasikannya para pedagang kaki lima Malioboro akan menghancurkan karakter Malioboro dan ciri khas Malioboro yang berbeda dengan kawasan sejenis Malioboro baik di dalam ataupun diluar negeri.
PEMBAHASAN
A. RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA MALIOBORO
Relokasi pedagang kaki lima atau PKL di kawasan jalan Malioboro dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan fisik kawasan tersebut. Malioboro akan bersih dari sampah yang berserakan di sepanjang trotoar maupun jalan di kawasan Malioboro tersebut. Dan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi tersebut menjadi kawasan yang aman dan nyaman untuk dijadikan sebagai tujuan wisata kota Jogjakarta.
Berkaca dari pengalaman kawasan-kawasan lain seperti Malioboro di luar negeri seperti “Broadway” di Amerika Serikat, “Shopping Park” di Singapura. Negara lain seperti Thailand, Jepang, Korea yang berada di kawasan Asia yang juga mempunyai kawasan yang sama dengan Malioboro. Selain itu masih banyak negara-negara yang mempunyai kawasan sama seperti Malioboro dan menjadi ciri khas atau tempat pariwisata negara tersebut. Bahkan kawasan tersebut teleh menjadi tujuan utama pariwisata di negara tersebut. Sebagai contoh “Broadway” yang menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Pemerintah setempat merelokasi pedagang kaki lima di kawasan wisata belanja tersebut, sehingga kawasan tersebut bersih dan sangat terawat. Karena kebersihan kawasan tersebut menjadikan wisatawan lebih nyaman untuk berjalan di sepanjang kawasan tersebut. Selain nyaman untuk dijadikan tempat wisata belanja, kawasan tersebut menjadi tempat yang banyak dikunjungi oleh banyak wisatawan.
Tempat nyaman, bersih, terawat, dan dengan harga barang-barang ataupun souvenir yang relatif tejangkau atau bahkan dapat dikatakan cukup murah oleh para wisatawan. Semua itu yang nenjadi pertimbangan para wisatawan ataupun para pengunjung kawasan tersebut. Keunggulan dari kawasan ini sangat diperhatikan oleh pemerintah setempat. Pemerintah setempat sadar bahwa pentingnya memajukan kawasan wisata di daerahnya. Dan mengutamakan kenyamanan wisatawan atau pengunjug adalah salah satu caranya
Pemerintah setempat telah merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke daerah tersendiri. Para pedagang kaki lima ditempatkan di satu ruang tersendiri atau biasa disebut dengan “trade square” yang berada di salah satu sudut kawasan tersebut. Kemudian para pedagang kaki lima tersebut ditempatkan berdasarkan klasifikasi dan jenis dari barang dagangan mereka masing-masing.
Hasilnya sungguh luarbiasa, banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari relokasi para pedagang kaki lima ini. Tidak hanya bagi wisatawan yang datang tetapi baik pemerintah setempat dan para pedagang itu sendiri dapat diuntungkan. Dan hubungan saling menguntungkan ini akhirnya membentuk satu sinergi yang menghasilkan win-win solution bagi semua pihak.
Keuntungan bagi para wisatawan memang yang paling dapat dirasakan sekali. Wisatawan dan pengunjung Malioboro yang membuat Malioboro menjadi hidup dan menjadi berkembang tentu menjadi pihak yang sangat merasakan perubahan dan atmosfir kawasan ini. Keuntungan yang dapat dirasakan wisatawan antara lain:
  1. wisatawan dapat merasa aman dan nyaman karena tempat yang mereka kunjungi bersih dan terawat. Tidak ada sampah berserakan di sepanjang jalan. Tidak ada kemacetan di trotoar bagi para pejalan kaki yang sedang menikmati jalan di kawasan tersebut.
  2. memudahkan wisatawan untuk berbelanja berbagai barang-barang ataupun souvenir yang dijual di kawasan tersebut. Para wisatawan tidak merasa kesulitan menemukan barang barang yang mereka cari, karena para pedangang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis barang yang ditawarkan.
  3. menjadikan para wisatawan dapat berlama-lama di kawasan tersebut. Ruang yang disediakan cukup nyaman. Selain trade square yang nyaman, bagian trotoar juga cukup nyaman untuk tempat melepas lelah. Tidak ada kemacetan atau pemadatan trotoar. Wisatawan juga tidak mudah bosan karena pemandangan jelan yang panjang dan ruang gerak yang luas.
  4. memberi kesan hiburan dan belanja yang menyenangkan bagi para wisatawan dan keluarga. Tempat wisata dan belanja yang menjadi tujuan mereka bersih dan nyaman. Wisatawan juga akan mendapatkan pengalaman untuk berjalan-jalan disepanjang trotoar Malioboro yang menyenangkan dan bersih. Dan wisatawan dapat merasakan atmosfir Jogja yang sejuk dan bersih.
Kemudian pihak pedagang kaki lima juga sangat diuntungkan. Keuntungan yang mereka peroleh antara lain:
  1. para pedagang kaki lima mudah untuk mundapatkan pelanggan. Para pelanggan dapat mudah menemui pedagang yang dituju.
  2. para pedagang kaki lima mendapatkan keamanan dalam menawarkan barangnya. Mereka dapat menggelar barang dagangannya dengan tertib.
  3. para pedagang kaki lima tidak perlu berebut tempat berjuala. Ruang yang disediakan bagi para pedagang kaki lima sudah diklasifikasikan dan cukup besar.
  4. para pedagang kaki lima tidak akan perlu untuk menggelar dan membereskan barang-barang serta dagangannya setiap hari. Mereka sudah disediakan stand-stand atau ruangan yang dapat dibuka dan ditutup kembali saat mereka tutup.Pihak lain yang juga diuntungkan adalah pihak pemerintah. Pemerintah setempat pasti akan banyak diuntungkan mulai dari dinas penataan kota, dinas kebersihan kota, dinas pekerjaan umum, sampai atasan-atasannya. Relokasi ini juga menjadi tolok ukur bagi keberhasilan program-program pemerintah kota Jogjakarta sebagai badan yang mempunyai dan merencanakan program seperti penataan kawasan wisata kota dan jalan kota, kebersihan kota, dan mensejahterakan masyarakat setempat. Beberapa keuntungan yang dapat dirasakan pemerintah antara lain:1. perekonomian warga Jogjakarta akan meningkat karena banyak wisatawan yang berkunjung di Malioboro dan pemasukan daerah dari pariwisata akan bertambah.
    2. kota Jogjakarta akan terkenal bersih dan nyaman untuk dikunjungi, tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan yang kotor disekitar Malioboro.
    3. kemudahkan dinas kebersihan kota dan dinas penataan kota, dengan relokasi ini kawasan Malioboro menjadi bersih dan kawasan Malioboro menjadi tertata dengan baik dan teratur.
    4. mempermudah pengenalan pariwisata kota Jogjakarta ke masyarakat luar kota Jogjakarta dan menjadikan kota Jogjakarta banyak dikujungi wisatawan.
    5. pemerintah berhasil membuktikan citra kota Jogjakarta yang bersih dan nyaman sesuai dengan citra kota Jogjakata “ Jogja Berhati Nyaman”
    6. program pemerintah untuk merelokasi menurut keinginan wisatawan dan pengunjung Malioboro berhasil. Tidak hanya ketiga lembaga sosial itulah yang dapat diuntungkan dengan relokasi para pedagang kaki lima Malioboro. Secara tidak sadar masyarakat lokal juga akan mendapatkan keuntungan dari relokasi kawasan Malioboro ini. Secara tidak sadar masyarakat bahkan bisa mendapat keuntungan yang tidak langsung akan didapatkan dari relokasi ini.
    Keuntungan-keuntungan yang akan didapat masyarakat lokal dari relokasi para pedagang kaki lima Malioboro adalah:
    1. kesejahteraan masyarakat sekitar khususnya, akan meningkat karena banyak wisatawan yang mengunjungi Malioboro.
    2. lingkungan sekitar mereka menjadi bersih.
    3. masyarakat menjadi bangga dengan kawasan Malioboro, yang dapat bersaing dengan kawasan-kawasan sejenis di Internasional.
    Dengan relokasi para pedagang kaki lima Malioboro akan membawa efek baik bagi semua pihak. Jika kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, akan membuat kota Jogjakarta semakin maju dan kesejahteraan masyarakat akan terjamin.
B. KONTRA RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA MALIOBORO
Malioboro sebagai tempat pariwisata, pusat pertumbuhan ekonomi, dan menjadi ikon kota Jogjakarta tentu mempunyai ciri khas yang dapat dibanggakan dan dijadikan karakter kota pariwisata ini. Ada beberapa ciri khas dari kawasan Malioboro yang membuat Malioboro menjadi berbeda dibandingkan dengan kawasan sejenis Malioboro baik di dalam negeri ataupun di luar negeri.
Apalah arti Malioboro tanpa pedagang kaki lima yang kadang membuat sebagian orang kesal, dan apalah arti pedagang kaki lima tanpa Malioboro. Malioboro dan para pedagang kaki lima yang meramaikan trotoar kawasan ini seolah tidak dapat dipisahkan. Keberadaan keduanya sangat berhubungan satu sama lain, dan keduanya menjadi saling melengkapi.
Baik Malioboro maupun para pedagang kaki limanya dapat membentuk satu kesatuan dimana kesatuan tersebut telah berhasil membentuk karateristik kota Jogjakarta. Malioboro yang telah menjadikan nama kota Jogjakarta besar dan dikenal oleh kebanyakan orang baik di dalam ataupun di luar negeri. Jadi nama kota Jogjakarta dapat menjadi dikenal di dunia luar karena mempunyai ciri khas Malioboro bukan karena keramah-tamahan penduduknya.
Walaupun keramah-tamahan penduduk lokal Jogjakarta juga telah banyak dikenal oleh masyarakat luas tetapi itu bukanlah faktor yang utama dan yang sangat mempengaruhi dikenalnya kota Jogjakarta di mayarakat luas. Tetapi sebenarnya nama Malioboro yang telah menjadikan kota Jogja dikenal masyarakat luas. Jadi karakter kota Jogjakarta di kenal di masyarakat luas disertai dengan mulai dikanalnya kawasan Malioboro di masyarakat luas.
Dalam perkembangannya, kemudian perlahan-lahan kawasan Malioboro ini mulai diterima dan dibanggakan oleh masyarakat lokal kota Jogjakarta khususnya. Dan masyarakat mulai menyadari arti penting dari keberadaan Malioboro sebagai asset besar kota Jogjakarta. Masyarakat Jogjakarta menyadari bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan asset berharga mereka yaitu Malioboro.
Sebagai asset berharga kota Jogjakarta, Malioboro sudah pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan asset kota yang lain. Kawasan Malioboro adalah kawasan yang menduduki peringkat pertama dengan pertumbuhan ekonominya paling pesat dan paling tinggi dibanding kawasan lain di kota Jogjakarta. Kehadiran Malioboro seolah-olah telah menjadi tumpuan hidup bagi sebagian warga kota Jogjakarta.
Mengingat kawasan Malioboro sudah menjadi pusat kegiatan ekonomi sejak dibangunnya pasar Beringharjo oleh raja keraton Jogjakarta. Dahulu kawasan Malioboro adalah sebuah kawasan yang banyak dihuni olaeh orang-orang China, sejak sultan menetapkannya sebagai kampung pecinan atau kampung bagi para etnis Tionghoa.
Sebagai bukti sejarah yang dapat membuktikan keberadaaan kaum Tionghoa yang membuka pusat perdagangan di Malioboro adalah banyaknya bangunan-bangunan dengan arsitektur China di sekitar kawasan Malioboro. Selain itu sebagian besar penduduk asli dan pemilik rumah yang tinggal di kawasan Malioboro adalah etnis Tionghoa.
Sampai sekarangpun baik para pemilik toko, vendors, residens dan pemilik bangunan-bangunan di kawasan Malioboro kebanyakan adalah kaum Tionghoa. Sebagian dari bangunan-bangunan lama yang masih asli di sekitar kawasan Malioboro juga masih mempunyai karakter dan arsitektur bangunan China
Maka dimulai dari kampung pecinan inilah, kaum Tionghoa memulai usaha mereka untuk berdagang. Kemudian jalan Malioboro menjadi terkenal sebagai pusat perdagangan. Dan semakin banyak warga Tionghoa yang membuka perdagangan di kawasan Malioboro ini.
Akhirnya kawasan Malioboro ini resmi menjadi pusat perdagangan kota Jogjakarta. Dan kawasan Malioboro ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi tertinggi pertama di Jogjakarta dibanding dengan kawasan-kawasan lain, seperti jalan Solo, jalan Mataram, jalan Gejayan, dan lain-lain.
Kawasan Malioboro juga mempunyai ciri khas yang membuat Malioboro berbeda dengan kawasan-kawasan sejenis seperti Malioboro di daerah lain baik di dalam maupun diluar negeri. Ciri khas ini yang membuat Malioboro menjadi spesial dan istimewa dibanding kawasan lain.
Para pedagang kaki lima memang sudah menjadi image yang melekat dengan Malioboro. Dari awal dikenalnya Malioboro di masyarakat luas nama Malioboro sudah melekat dengan para pedagang kaki limanya. Jadi pedagang kaki lima yang justru menjadikan nama Malioboro dikenal. Tanpa keberadaan pedagang kaki lima di kawasan Malioboro mungkin nama Malioboro tidak akan dikenal di Masyarakat dan nama Malioboro tidak akan menjadi sebesar sekarang.
Dan yang menjadikan kawasan Malioboro lain dengan kawasan sejenis Malioboro yang lain adalah Malioboro mempunya deretan pedagang kaki lima terpanjang di dunia. Dan ini sudah diakui oleh internasional karena tidak ada yang dapat menandingi Malioboro.
Jika para pedagang kaki lima tersebut direlokasi maka keistimewaan Malioboro akan hilang. Tidak hanya itu ciri khas Malioboro yang lekat dengan para pedagang kaki limanya yang ramah juga akan hilang. Nilai historiografi yang membawa nama Malioboro juga akn hilang bersamaan dengan relokasi pedagang kaki lima di sepanjang kawasan Malioboro.
KESIMPULAN
Relokasi para pedagang kaki lima di sepanjang kawasan Malioboro memang mendapat banyak tanggapan baik yang mendukung relokasi ataupun yang menolak relokasi. Kedua argumen tersebut mempunyai kedudukan yang kuat, sehingga sulit ubtuk menemukan jalan keluar dari persoalan relokasi para pedagang kaki lima di sepanjang kawasan Malioboro ini.
Disatu sisi relokasi para pedagang kaki lima di sepanjang Malioboro ini memang dapat menguntungkan berbagai pihak. Baik pihak vendor atau toko yang disinggahi para pedagang kaki lima, pihak wisatawan atau pengunjung Malioboro, pihak warga sekitar kawasan Malioboro, pihak pemerintah daerah setempat, bahkan pihak pedagang kaki lima pribadi juga dapat diuntungkan dari relokasi pedagang kaki lima disepanjang kawasan Malioboro ini.
Disisi lain akibat yang ditimbulkan dari relokasi para pedagang kaki lima kawasan Malioboro ini dapat merusak ciri khas Malioboro sendiri. Nilai historiografi malioboro juga akan hilang bersamaan dengan relokasi pedagang kaki lima kawasan Malioboro ini. Jika ciri khas yang menjadikan nama Malioboro terkenal hilang, nama Malioboro tidak akan bernilai apapun.

Jumat, 12 April 2013

Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Browser di Dunia

 

Web Browser
Anda pastinya tahu ada banyak web browser di dunia ini, masing-masing dari web browser ini memiliki ciri khas. Nah berikuti ini akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan masing2 web browser tersebut.
Kelebihan dan Kelemahan Web browser:

1. Internet Explorer
 Kelebihan:
* Menyediakan add ons, walaupun tidak sebanyak Firefox
* Khusus IE8, tampilannya lebih elegan dan menarik
* Bagi pengguna Windows Live maka akan di manjakan dengan tab bookmark yang terhubung ke fitur-fitur milik Windows Live
Kekurangan:
* Gagal membaca script dibeberapa halaman situs (khususnya CSS)
* Berat saat awal start dan saat membuka tab baru
Browser ini kurang bandel. Saya jarang pake IE8 karena pernah terkena virus saat browsing pakai ini. “IE sebagai penguasa pasar web browser memang menjadi target utama serangan para hacker” .

2. Mozzila Firefox
Kelebihan:
* Banyak fitur tambahan (add ons), ibarat kepingan puzzle, add ons ini bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan user
* Bandel, cocok untuk membuka situs-situs multimedia
* Updatenya mudah
* Sistem security kuat
 Kekurangan:
* Loading lama saat mulai start, apalagi jika banyak adds-on yang terinstall
Membuka situs-situs multimedia seperti Youtube dan Metacafe memang lebih cocok memakai Firefox. Download managernya juga lebih oke karena masih bekerja ketika browser ditutup , apalagi buat yang suka download file-file besar.

3. Google Chrome
 Kelebihan:
* Ringan dan gesit, termasuk ketika start pertama kali dan berpindah tab
* Desainnya simpel dan minimalis
* Updatenya mudah
* Sistem security kuat, saat ini menjadi browser yang paling tahan terhadap serangan hacker
 Kekurangan:
* Statis, fiturnya kurang banyak
* Installnya harus online, Chrome tidak menyediakan file masternya, jadi kalau mau menginstall hanya diberi file lauchernya saja
Browser ini lebih cocok buat buka situs semacam berita yang banyak teks-nya . Seperti : KASKUS okezone , detik , dsb . Kalau buat yang lain masih mending firefox.

4. Opera
 Kelebihan:
* Ringan
* Memiliki email client dan rss sendiri, jadi tidak perlu memakai email client lain seperti Outlook, Thunderbird dan lainnya
* Pemanggilan kembali Cache cepat
 Kekurangan:
* Agak lambat dalam membaca script pada beberapa halaman situs :thubmdown
* Untuk meng-update-nya harus men-download kembali file masternya
5.FLOCK

 Kelebihan:
1. Ada menu tersendiri(photo uploader) untuk upload foto ke situs layanan jaringan sosial misal : Facebook , Flickr , Twitter , Myspace .
2. Terintergrasi langsung dengan situ jejaring sosial
3. Update status Facebook langsung tanpa membuka website (tentunya harus sudah login), dan juga mengetahui update status teman melalui People Sidebar. Juga bisa terintegrasi dengan Flickr, Twitter, Youtube, MySapce dan Digg
4. Cek email melalui menu webmail
5. Posting artikel blog langsung tanpa masuk dashboard melalui menu Blog Editor. Terintegerasi dengan Blogger, Blogsome, LiveJournal, Typepad, wordpress, Xanga dan juga akun blog pribadi anda .
 Kekurangan:
1. Flock membutuhkan resources yang lebih besar! Di beberapa komputer, memulai Flock untuk pertama kalinya akan memakan waktu agak lama (nggak selama itu kok gann
2. Skin Flock pun saat ini masih terbatas, tapi jangan khawatir, perkembangannya bakal sepesat Firefox kok !!
6. SAFARI

 Kelebihan :
1. Fitur terbaru yang menarik adalah penerapan Nitro Engine. Dengan aplikasi ini browser bisa mengolah aplikasi-aplikasi web dengan lebih cepat karena Nitro Engine dapat mengeksekusi java script delapan kali lebih cepat dibanding dengan browser lainnya.
2. Safari dilengkapi juga dengan Cover Flow yang membuat tampilan bookmark dan history browser lebih nyaman.
3. Safari juga mendukung format modern web berbasis html 5 yang dapat mengumpulkan web-web favorit yang sering dibuka oleh pengguna dalam bentuk thumbnail, mirip dengan yang dimiliki oleh Opera.
 Kekurangan :
1. Tampak aneh sebagai aplikasi Windows, jika anda pertama kali menggunakannya.
2. Tak ada fitur restore kalau Safari hang.
3. Adanya bug pada Safari telah diungkapkan pada bulan Mei lalu oleh peneliti keamanan, Nitesh Dhanjani. Bug pada Safari dapat berakibat attacker mampu untuk membuang desktop korban dengan eksekusi file executable (.exe), sebuah penyerangan yang dikenal dengan nama Carpet Bombing .

Senin, 01 April 2013

inilah cara fir'aun membangun piramida

Sudah sekian lama para saintis kebingungan tentang bagaimana sebuah piramid yang merupakan salah satu bangunan ajaib di dunia ini dibina. Terdapat pelbagai teori yang dikemukakan untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam pembangunan piramid ini kerana teknologi untuk mengangkat batu-batuan besar yang beratnya mencapai ribuan kilogram ke puncak bangunan belum memungkinkan di zamannya. Apakah rahasia di sebalik pembangunan piramid ini?
Harian Amerika Times edisi 1 Disember 2006, telah menyiarkan satu berita saintifis yang mengabarkan bahwa Firaun telah menggunakan tanah liat untuk membangun piramid. Menurut kajian tersebut, disebutkan bahawa batu yang digunakan untuk membuat piramid adalah dari tanah liat yang dipanaskan sehingga membentuk batuan keras yang sukar dibedakan dengan batu asalnya.
Al-Quran Telahpun Mempunyai informasi : 
Jika dikaji lebih mendalam, ternyata Al-Quran telah menjelaskan perkara ini 1400 tahun silam sebelum kajian saintifik dijalankan. Perhatikan sebuah ayat Al Quran yang berikut:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
“Dan berkata Fir’aun: ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku TANAH LIAT kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahawa Dia dari orang-orang pendusta.” (Al-Qasas: 38)

Para saintis mengatakan bahawa Firaun mahir di dalam bidang ilmu kimia dalam memproses tanah liat sehingga menjadi batu. Teknik yang mereka gunakan adalah sangat misteri jika dilihat dari spesifikasi  batu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug, dan Dr. Michel Barsoum menegaskan bahawa Piramid yang paling besar di Giza, dibuat dari dua jenis batuan yang terdiri dari batu asli dan batu-batu yang dibuat secara manual hasil dari olahan tanah liat.
Gilles Hug (duduk kiri) dan Dr. Michel Barsoum (berdiri)
Artikel kajian yang diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” menegaskan bahawa Firaun menggunakan tanah jenis slurry untuk membina monumen yang tinggi, termasuk piramid. Kerana tidak mungkin bagi seseorang untuk mengangkat batu berat ribuan kilogram. Sebaliknya pada dasar piramid, Firaun menggunakan batu asli.
Lumpur tersebut merupakan campuran lumpur kapur yang dipanaskan dengan  air garam dan ini akan menghasilkan  terbentuknya campuran tanah liat. Kemudian olahan itu dituangkan ke dalam tempat yang disediakan di dinding piramid. Ringkasnya lumpur yang sudah diaduk mengikut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, lalu diletakkan di tempat yang sudah disediakan di dinding piramid.
Profesor Davidovits
Profesor Davidovits telah mengambil sampel batu piramid yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan mikroskop elektron terhadap batu tersebut. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahawa batu itu diperbuat dari lumpur. Selama ini, tanpa penggunaan mikroskop elektron, ahli geologi belum mampu untuk membedakan antara batu alam dengan batu buatan manusia.
Sebelumnya, seorang saintis Belgium, Guy Demortier, telah bertahun-tahun mencari jawaban dari pembuatan batu besar di puncak-puncak piramid. Guy Demortier berkata, “Setelah bertahun-tahun melakukan penyelidikan dan kajian, sekarang barulah saya yakin bahwa piramid yang terletak di Mesir diperbuat dengan menggunakan tanah liat.”

Piramid Bosnia
Penemuan oleh Dr Perancis Joseph Davidovits ini adalah hasil kajian yang memakan masa kira-kira dua puluh tahun. Sebuah kajian yang begitu lama terhadap piramid Bosnia, “Piramid Matahari” dan menjelaskan bahawa batu-batunya diperbuat dari tanah liat. Ini memperkuatkan lagi bahawa kaedah ini tersebar luas di masa lalu.

Gambar di atas menunjukkan kaedah tuangan batu berasal dari tanah liat telah dikenali sejak ribuan tahun yang lalu dalam teknologi yang berbeda baik Roma ataupun Firaun.
Bukti-bukti dari kajian menunjukkan kepada kita semua bahwa bangunan bangunan raksasa, patung-patung raksasa dan tiang-tiang yang ditemui dalam teknologi canggih zaman dahulu, juga dibuat dari tanah liat. Al-Quran adalah kitab pertama yang menjelaskan rahsia bangunan piramid, bukan para Ilmuwan Amerika, maupun Perancis.
Kita tahu bahwa Nabi saw tidak pernah pergi ke Mesir dan tidak pernah melihat piramid, bahkan mungkin tidak pernah mendengar tentangnya. Kisah Firaun, terjadi sebelum masa hidupnya Nabi saw ribuan tahun yang lalu, dan tidak ada satu pun di muka bumi ini pada masa itu yang mengetahui tentang rahasia piramid. Sebelum ini, para saintis tidak pasti bahawa Firaun menggunakan tanah liat yang dipanaskan untuk membina monumen tinggi kecuali beberapa tahun kebelakangan ini.
Ajaib, 1400 tahun yang lampau, Nabi Muhammad saw, beratus tahun selepas berakhirnya Dinasti Firaun memberitahu bahwa Firaun membina monumen yang kini dikenali sebagai Piramid menggunakan tanah liat.
Kenyataan ini sangat jelas dan kuat untuk membuktikan bahawa Nabi Muhammad saw tidaklah berbicara mengikut hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah swt yang menciptakan Firaun dan menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa. Dan Dia pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir-Nya akan hakikat ilmiah ini, dan ayat ini menjadi saksi kebenaran kenabiannya di kemudian hari.

Pensiunnya si " Mesin Gol"


Penyerang senior dan mantan kapten tim nasional Indonesia, Bambang Pamungkas, memutuskan untuk mundur dari Tim Garuda. Keputusan ini diambil oleh Bepe satu hari jelang laga timnas kontra Arab Saudi, 23 Maret 2013, lalu.

Bambang menjelaskan bahwa pengunduran dirinya sebenarnya sudah dipikirkan sejak membela Timnas pada ajang Piala AFF 2012 di Malaysia, akhir tahun lalu.

"Bagi mereka yang memperhatikan penampilan saya di perhelatan Piala AFF 2012, maka sejatinya ada hal yang tidak biasa tersaji di sana. Ketika itu pada detik-detik terakhir, saya memutuskan untuk menggunakan nama “PAMUNGKAS”, dari pada “BAMBANG” seperti yang biasa saya kenakan di jersey tim nasional saya," tulis Bambang pada kolom di situs Sportsatu.

"Maka begitu pula dengan perjalanan karier saya bersama tim nasional. Saat itu saya memutuskan bahwa pagelaran Piala AFF 2012 akan menjadi penampilan resmi terakhir saya, bersama tim nasional Indonesia," lanjutnya.

"Hal tersebut juga telah saya sampaikan kepada staf Badan Tim Nasional Indonesia. Oleh karena itu, ketika nama saya kembali masuk dalam daftar pemain untuk Kualifikasi Piala Asia 2015, saya menolak untuk hadir," tambah pemain dengan caps terbanyak untuk timnas itu.

"Melalui tulisan ini, maka secara resmi saya menyatakan mundur dari tim nasional Indonesia," imbuh Bambang menegaskan.

Berarti sudah 13 tahun Bepe membela timnas sepanjang karirnya. 31 gol berhasil ia sumbangkan selama 83 kali membela nama Indonesia. Selama karirnya tersebut, Bambang selalu mendapatkan sorak-sorai dari pendukung timnas.

Oleh karena itu, pemain 32 tahun tersebut tidak lupa mengucapkan terimakasih untuk para suporter yang tidak kenal lelah selalu berdiri di belakang panji-panji tim nasional Indonesia.

"Terutama untuk mereka yang selalu bernyanyi, menari dan berteriak menyemangati dalam setiap perjuangan saya bersama tim nasional Indonesia. Tidak lupa permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya. Karena selama karier saya bersama tim nasional Indonesia, tidak sekalipun saya mampu memberikan kebahagiaan untuk kalian semua," tambah Bambang.

Memang tidak ada prestasi besar yang sukses disumbangkan Bepe. Prestasi terbaiknya hanya mengantarkan Indonesia empat kali jadi runner-up Piala AFF. Meski begitu, Bambang tidak ragu mengatakan dirinya sebagai "generasi yang gagal".